Di sebuah dataran tinggi di tengah hutan, hiduplah satu
kerajaan peri mungil. Setiap peri memiliki bakat masing-masing yang dapat
mereka pergunakan untuk bekerja. Ada peri yang pandai menumbuhkan bunga-bunga
nan cantik, ada pula peri yang pandai menangkap ikan di danau. Beberapa peri
lain memiliki kepandaian untuk berperang.
Mereka semua tampak hebat dengan bakat masing-masing. Setiap peri
mendapatkan tugas penting sesuai dari sang ratu untuk bekerja sesuai dengan
bakatnya. Kadang-kadang beberapa peri memamerkan bakatnya kepada peri lain,
mereka selalu berusaha terlihat hebat dengan kepandaiannya.
Di antara peri-peri itu, ada seorang peri mungil yang
memiliki bakat tak biasa. Bakatnya yang aneh itu sering kali menjadi bahan
tertawaan teman-temannya. Peri ini satu-satunya yang memiliki bakat untuk
menciptakan banyak busa sabun dari kedua tangannya. Karena itulah, ia diberi
nama Peri Busa. Dengan bakatnya ini, sang Ratu memerintahkannya untuk bertugas
mencuci piring, perabotan memasak dan baju-baju kotor peri-peri lain. Padahal,
Peri Busa ingin sekali menjadi pasukan penjaga keamanan kerajaan.
Peri Busa tidak punya pilihan lain, ia harus mengerjakan
tugas membersihkan banyak benda-benda kotor setiap hari. Saat bekerja, tubuhnya
selalu berlepotan busa dan kotoran dari barang-barnag yang dibersihkannya.
Teman-temannya sering kali menggodanya dengan terus menambahkan tumpukan piring
kotor di dekatnya. Kadang-kadang mereka melemparkan baju kotor begitu saja ke
hadapan Peri Busa itu seolah-olah Peri Busa adalah pelayan mereka.
Peri Busa sangat sedih dengan perlakuan teman-temannya,
mereka menganggap Peri Busa sebagai peri rendahan yang tidak berharga. Ia ingin
sekali sehebat peri-peri penjaga yang selalu dianggap pahlawan kerajaan saat
berhasil menghalau bahaya. Setiap kali mereka berhasil mengatasi ancaman besar,
para peri menyambutnya dengan sorak sorai dan taburan bunga-bunga. Lalu para
Peri Koki menyediakan berbagai makanan lezat bagi mereka. Tak lupa, peri
kesenian akan menyambut dengan tari-tarian pesta. Sungguh menyenangkan menjadi
peri penjaga.
Suatu hari, kerajaan mendapatkan serangan dari sepasukan
semut merah yang sangat banyak, jumlahnya ribuan. Semut-semut itu merebut
makanan para Peri Koki. Peri tumbuhanpun dibuat
tak berdaya karena hasil pertanian mereka dirampas oleh pasukan semut
merah. Siapapun yang menghalangi akan segera ditangkap dan digigit oleh
semut-semut itu sampai mati.
Sang Ratu segera ememrintahkan para peri penjaganya yang
selalu hebat dalam pertempuran. Para peri Penjaga segera mengusir semut-semut
itu. Namun, kali ini jumlah musuh terlalu banyak. Semut-semut merah itu juga
merupakan pasukan tangguh yang tak mudah dikalahkan, tangan-tangan mereka
panjang dan keras. Gigi-gigi mereka tajam dan kuat. Para peri penjaga mulai
kewalahan. Banyak korban berjatuhan melawan pasukan semut itu. Seluruh kerajaan
peri berada dalam ketakutan.
Saat itu, Peri Busa sedang sibuk mencuci piring-piring peri
lain setelah makan pagi. Ia pun harus segera mencuci baju-baju kotor semua
peri. Ketika pasukan semut itu menyerang, Peri Busa sangat terkejut dan secara
reflek menyerang semut merah dengan busa-busa dari tangannya. Ajaib, semut
merah yang tampak kuat itu tiba-tiba menjerit-jerit kesakitan. Seluruh badannya
terasa perih. Ia meronta-ronta berusaha melepaskan busa dari tubuhnya, namun
tak lama kemudian, semut merah itu tewas. Busa sabun dari Peri Busa ternyata
bersifat racun bagi semut merah.
Melihat itu, Peri Busa segera terbang ke arena pertempuran.
Para peri penjaga memarahinya dan melarangnya ke medan perang karena dianggap
hanya akan mengganggu pekerjaan para peri penjaga. Peri Busa tidak mempedulikan
ejekan teman-temannya. Ia segera melesat ke arah para semut merah lalu
menyemprot mereka dengan busa-busa sabun dari kedua tangannya. Busa-busa dari
Peri Busa bertebaran ke segala arah. Busa-busa itu menyerang semua semut merah
dan membuat mereka keracunan. Sebagian besar pasukan semut berhasil dikalahkan
oleh Peri Busa seorang diri. Tak lama kemudian, semut-semut yang masih tersisa
ketakutan lalu pergi meninggalkan kerajaan itu dan tak akan berani lagi untuk
mengganggu.
Seluruh peri kerajaan itu tertegun melihat Peri Busa
berhasil menjadi pahlawan kerajaan. Mereka merasa malu selama ini selalu
mengejek Peri Busa. Kini Peri Busa lah yang telah menyelamatkan mereka.
Tiba-tiba sang Ratu berseru dengan nyaring sambil mengangkat tangannya,”Hidup
Peri Busa!” Teriakan sang ratu mengejutkan semua peri, lalu sorakan sang Ratu
segera disambut oleh seluruh peri kerajaan. Mereka bersorak memuji Peri Busa.
Semua peri menyalaminya mengucapkan terima kasih sambil meminta maaf karena
selama ini mereka mengejek Peri Busa. Beberapa peri sampai menangis karena
sangat menyesali kesalahan mereka selama ini.
Peri Busa hanya tersenyum dan menyambut niat baik mereka.
Sang Ratu kemudian hendak mengangkat Peri Busa menjadi kepala Peri Penjaga
kerajaan. Namun Peri Busa menolaknya, katanya dengan rendah hati, “Terima kasih
Yang Mulia, tetapi saya adalah Peri Busa. Hanya saya yang bisa menghasilkan
busa-busa sabun di kerajaan ini. Kalau Saya menjadi Peri penjaga, bagaimana
para peri ini akan membersihkan piring dan baju-baju mereka? Saya akan tetap
bekerja menjadi Peri Busa saja.”
Semua peri terharu, mereka kini sangat menghormati Peri Busa
yang memiliki sifat begitu baik. Sekarang mereka tidak lagi mengejek Peri Busa,
bahkan banyak peri yang mulai bekerja sama membantu Peri Busa menyelesaikan
tugasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar