Minggu, 28 Mei 2017

Peri Busa


Dongeng Bijak Anak, cerita anak, peri, busa, dongeng anak

Di sebuah dataran tinggi di tengah hutan, hiduplah satu kerajaan peri mungil. Setiap peri memiliki bakat masing-masing yang dapat mereka pergunakan untuk bekerja. Ada peri yang pandai menumbuhkan bunga-bunga nan cantik, ada pula peri yang pandai menangkap ikan di danau. Beberapa peri lain memiliki kepandaian untuk berperang.  Mereka semua tampak hebat dengan bakat masing-masing. Setiap peri mendapatkan tugas penting sesuai dari sang ratu untuk bekerja sesuai dengan bakatnya. Kadang-kadang beberapa peri memamerkan bakatnya kepada peri lain, mereka selalu berusaha terlihat hebat dengan kepandaiannya.


Di antara peri-peri itu, ada seorang peri mungil yang memiliki bakat tak biasa. Bakatnya yang aneh itu sering kali menjadi bahan tertawaan teman-temannya. Peri ini satu-satunya yang memiliki bakat untuk menciptakan banyak busa sabun dari kedua tangannya. Karena itulah, ia diberi nama Peri Busa. Dengan bakatnya ini, sang Ratu memerintahkannya untuk bertugas mencuci piring, perabotan memasak dan baju-baju kotor peri-peri lain. Padahal, Peri Busa ingin sekali menjadi pasukan penjaga keamanan kerajaan.

Peri Busa tidak punya pilihan lain, ia harus mengerjakan tugas membersihkan banyak benda-benda kotor setiap hari. Saat bekerja, tubuhnya selalu berlepotan busa dan kotoran dari barang-barnag yang dibersihkannya. Teman-temannya sering kali menggodanya dengan terus menambahkan tumpukan piring kotor di dekatnya. Kadang-kadang mereka melemparkan baju kotor begitu saja ke hadapan Peri Busa itu seolah-olah Peri Busa adalah pelayan mereka.

Peri Busa sangat sedih dengan perlakuan teman-temannya, mereka menganggap Peri Busa sebagai peri rendahan yang tidak berharga. Ia ingin sekali sehebat peri-peri penjaga yang selalu dianggap pahlawan kerajaan saat berhasil menghalau bahaya. Setiap kali mereka berhasil mengatasi ancaman besar, para peri menyambutnya dengan sorak sorai dan taburan bunga-bunga. Lalu para Peri Koki menyediakan berbagai makanan lezat bagi mereka. Tak lupa, peri kesenian akan menyambut dengan tari-tarian pesta. Sungguh menyenangkan menjadi peri penjaga.

Suatu hari, kerajaan mendapatkan serangan dari sepasukan semut merah yang sangat banyak, jumlahnya ribuan. Semut-semut itu merebut makanan para Peri Koki. Peri tumbuhanpun dibuat  tak berdaya karena hasil pertanian mereka dirampas oleh pasukan semut merah. Siapapun yang menghalangi akan segera ditangkap dan digigit oleh semut-semut itu sampai mati.

Sang Ratu segera ememrintahkan para peri penjaganya yang selalu hebat dalam pertempuran. Para peri Penjaga segera mengusir semut-semut itu. Namun, kali ini jumlah musuh terlalu banyak. Semut-semut merah itu juga merupakan pasukan tangguh yang tak mudah dikalahkan, tangan-tangan mereka panjang dan keras. Gigi-gigi mereka tajam dan kuat. Para peri penjaga mulai kewalahan. Banyak korban berjatuhan melawan pasukan semut itu. Seluruh kerajaan peri berada dalam ketakutan.

Saat itu, Peri Busa sedang sibuk mencuci piring-piring peri lain setelah makan pagi. Ia pun harus segera mencuci baju-baju kotor semua peri. Ketika pasukan semut itu menyerang, Peri Busa sangat terkejut dan secara reflek menyerang semut merah dengan busa-busa dari tangannya. Ajaib, semut merah yang tampak kuat itu tiba-tiba menjerit-jerit kesakitan. Seluruh badannya terasa perih. Ia meronta-ronta berusaha melepaskan busa dari tubuhnya, namun tak lama kemudian, semut merah itu tewas. Busa sabun dari Peri Busa ternyata bersifat racun bagi semut merah.
Melihat itu, Peri Busa segera terbang ke arena pertempuran. Para peri penjaga memarahinya dan melarangnya ke medan perang karena dianggap hanya akan mengganggu pekerjaan para peri penjaga. Peri Busa tidak mempedulikan ejekan teman-temannya. Ia segera melesat ke arah para semut merah lalu menyemprot mereka dengan busa-busa sabun dari kedua tangannya. Busa-busa dari Peri Busa bertebaran ke segala arah. Busa-busa itu menyerang semua semut merah dan membuat mereka keracunan. Sebagian besar pasukan semut berhasil dikalahkan oleh Peri Busa seorang diri. Tak lama kemudian, semut-semut yang masih tersisa ketakutan lalu pergi meninggalkan kerajaan itu dan tak akan berani lagi untuk mengganggu.

Seluruh peri kerajaan itu tertegun melihat Peri Busa berhasil menjadi pahlawan kerajaan. Mereka merasa malu selama ini selalu mengejek Peri Busa. Kini Peri Busa lah yang telah menyelamatkan mereka. Tiba-tiba sang Ratu berseru dengan nyaring sambil mengangkat tangannya,”Hidup Peri Busa!” Teriakan sang ratu mengejutkan semua peri, lalu sorakan sang Ratu segera disambut oleh seluruh peri kerajaan. Mereka bersorak memuji Peri Busa. Semua peri menyalaminya mengucapkan terima kasih sambil meminta maaf karena selama ini mereka mengejek Peri Busa. Beberapa peri sampai menangis karena sangat menyesali kesalahan mereka selama ini.

Peri Busa hanya tersenyum dan menyambut niat baik mereka. Sang Ratu kemudian hendak mengangkat Peri Busa menjadi kepala Peri Penjaga kerajaan. Namun Peri Busa menolaknya, katanya dengan rendah hati, “Terima kasih Yang Mulia, tetapi saya adalah Peri Busa. Hanya saya yang bisa menghasilkan busa-busa sabun di kerajaan ini. Kalau Saya menjadi Peri penjaga, bagaimana para peri ini akan membersihkan piring dan baju-baju mereka? Saya akan tetap bekerja menjadi Peri Busa saja.”

Semua peri terharu, mereka kini sangat menghormati Peri Busa yang memiliki sifat begitu baik. Sekarang mereka tidak lagi mengejek Peri Busa, bahkan banyak peri yang mulai bekerja sama membantu Peri Busa menyelesaikan tugasnya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar