Minggu, 28 Mei 2017

Monster Goa

dongeng anak, cerita anak, monster goa

Suatu pagi yang cerah, hewan-hewan terbangun dari tidurnya. Dengan riang mereka bernyanyi menyambut hangatnya mentari. Burung berkicau, ayam berkokok, kambing mengembek, bebek berkwek-kwek dan semua binatang mengeluarkan suaranya masing-masing untuk saling menyapa teman-temannya. Seekor jangkrik hitam tampak kelelahan berjalan di atas tanah. Jangkrik adalah binatang malam, ia pergi mencari makan di malam hari dan tidur di siang hari. Semalaman ia pergi untuk mencari makan, saat pagi tiba adalah waktu bagi jangkrik untuk beristirahat. Perlahan ia bersembunyi di balik tumpukan dedaunan kering. Satu-satunya yang ia inginkan sekarang adalah tidur sepanjang siang hari.

Kesombongan Bunga Seroja

kesombongan bunga seroja, dongeng anak, cerita anak, dongeng bijak, bunga teratai

Serumpun bunga seroja yang cantik tumbuh di tengah kolam kecil pinggir desa. Kelopak mahkotanya yang berwarna pink terlihat lembut berjajar lebat di sekeliling putik bulat berwarna kuning. Siapapun yang memandangnya selalu merasa takjub. Keindahan dan kemegahaannya tak tertandingi oleh seluruh pohon yang tumbuh di sekitar kolam tersebut. Hari-hari berlalu dengan penuh pujian setiap hari. Pujian-pujian itu membuat seroja menjadi sombong, ia semakin menonjolkan kemolekannya dan memandang rendah pohon-pohon yang lain.

Peri Busa


Dongeng Bijak Anak, cerita anak, peri, busa, dongeng anak

Di sebuah dataran tinggi di tengah hutan, hiduplah satu kerajaan peri mungil. Setiap peri memiliki bakat masing-masing yang dapat mereka pergunakan untuk bekerja. Ada peri yang pandai menumbuhkan bunga-bunga nan cantik, ada pula peri yang pandai menangkap ikan di danau. Beberapa peri lain memiliki kepandaian untuk berperang.  Mereka semua tampak hebat dengan bakat masing-masing. Setiap peri mendapatkan tugas penting sesuai dari sang ratu untuk bekerja sesuai dengan bakatnya. Kadang-kadang beberapa peri memamerkan bakatnya kepada peri lain, mereka selalu berusaha terlihat hebat dengan kepandaiannya.

Sabtu, 20 Mei 2017

Capung Rawa 1 (bersambung)

Suatu pagi yang cerah, beberapa capung kecil berwarna merah, kuning dan abu-abu terbang mengitari daerah rawa untuk mencari makan. Ia mengawasi helai rumput-rumputan rawa untuk menemukan mangsanya. Nyamuk-nyamuk yang biasa bersembunyi di bawah daun menjadi incarannya untuk dimakan. Seekor capung dewasa yang besar berwarna hijau kemerahan sedang mengawasi mereka. Rupanya capung dewasa ini sedang melatih anak-anaknya untuk berburu mangsa.
Dongeng bijak anak Capung rawa
Capung Rawa

“Tajamkan penglihatanmu!, nyamuk kecil suka bersembunyi di balik daun-daun yang rimbun!” kata capung besar memberi aba-aba. 

Katak Melawan Buaya


Pagi yang cerah, matahari bersinar indah, seekor katak duduk sambil mengamati ikan-ikan yang berenang di sungai. Badannya besar, gendut dan tampak kuat, kulitnya merah dengan gambar bentol-bentol cokelat. Seluruh katak di wilayah itu menganggapnya sebagai katak terkuat.

“Wah, sepertinya menyenangkan bila aku ikut berenang dan bermain seperti ikan-ikan itu,” kata katak merah dalam hati. Tak lama kemudian datanglah dua ekor katak lain mendekati sungai. Katak yang satu berwarna hijau, badannya besar dan tinggi. Katak yang satu lagi berbadan kecil dengan warna biru muda. Kedua katak itu adalah teman bermain katak merah.